Seorang pilot muda meminta biro desain Sawadeesign untuk merancang rumah bagi ibu dan saudari perempuannya. Lokasinya berada di tengah kota Saigon yang sibuk. Menariknya, lahan di daerah ini kebanyakan berbentuk memanjang ke belakang dengan lebar muka yang sempit. Para desainer Sawadeesign mengambil referensi dari bentuk kabin pesawat yang juga memanjang ke belakang. Dengan interior yang sangat mengutamakan fungsi, maka hadirlah tampilan modern yang cenderung minimalis.
Lahan yang bersinggungan langsung dengan jalan super sibuk mungkin kurang ideal untuk sebuah hunian. Apalagi penghuni tidak punya niat atau kebutuhan untuk menggunakan lahannya sebagai ruang usaha. Menyiasati hal tersebut, Sawadeesign memanfaatkan bentuk lahan yang memanjang untuk membuat zona berlapis pada hunian. Bagian depan dibuat sebagai area untuk bersosialisasi, sementara kamar tidur berada pada bagian paling belakang lahan. Bukan hanya untuk mengurangi kebisingan ke dalam rumah, namun juga debu dan polusi dari jalan yang ramai.

Lebar hunian ini hanya 2,9 meter dan panjang lebih dari 30 meter. Pagar depan rumah dibuat dari stainless steel dengan banyak paku keling, seolah diambil dari bagian badan pesawat. Di atas pagar ada gulungan kawat duri yang bukan hanya untuk fungsi keamanan, namun juga terlihat mirip dengan pagar bandara internasional Tan Son Nhat di kota ini.
Halaman depan berupa taman kering dengan permukaan beton. Pertimbangannya adalah kemudahan perawatan dan fungsi untuk parkir kendaraan roda dua seperti motor atau sepeda. Sebuah bangku taman menemani satu-satunya pohon yang menjulang di taman ini.
Yakin dengan privasi yang dihasilkan pagar, pintu masuk berbentuk trapesium dibuat dari kaca lebar agar cahaya dari taman bisa masuk ke dalam ruangan dengan maksimal. Ketersediaan cahaya yang cukup sangat penting pada hunian dengan lahan memanjang ke belakang yang diapit bangunan lain seperti rumah pilot muda ini. Ia dan sang ibu yang juga pernah bekerja di perusahaan penerbangan yang sama, sudah terbiasa beraktivitas pada ruangan dengan layout memanjang seperti ini, layaknya mondar-mandir di antara kursi-kursi penumpang di kabin pesawat.

Satu sisi rumah digunakan untuk membuat area penyimpanan barang-barang pribadi penghuni, sisi lainnya untuk menderetkan perabot rumah tangga seperti kompor, kitchen set, mesin cuci dan pengering, serta kursi untuk duduk menonton tv.

Kamar mandi dan toilet seolah menjadi bagian dari ruang penyimpanan yang semakin ke belakang bentuknya miring ke sisi satunya. Area kamar tidur penghuni tersembunyi di balik pintu lebar yang sekilas terlihat mengakhiri ruangan dengan sudut runcing yang ganjil jika dia tertutup.


Ada tiga kamar tidur di zona paling belakang rumah. Dua kamar posisinya berurutan, sementara kamar tidur utama dipisahkan dengan taman kering yang juga berfungsi untuk jalan masuk cahaya pada area belakang dari lahan yang memanjang. Bahkan kamar tidur utama punya pintu kaca lipat yang bisa dibuka seluruhnya.


Sawadeesign menghilangkan elemen-elemen yang tidak diperlukan untuk menjaga interior rumah tetap simple, namun tetap fungsional dan nyaman. Dindingnya menggunakan semen plester abu-abu dan keramik ukuran 10×10 berwarna putih pada beberapa bagian seperti dapur dan kamar mandi.

Lantainya memakai cat epoxy berwarna abu-abu. Ruang-ruang penyimpanan yang memanjang dari depan hingga belakang ditutup dengan kayu yang member kesan hangat pada ruangan. Panel-panel transparan pada atap merupakan fitur penting bagi pencahayaan interior rumah ini di siang hari.



Leave a Reply