Arsitek peraih IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) Award 2011 dan IAI Award 2012, Sontang M Siregar, mengubah sebuah rumah lama di Bogor menjadi bangunan baru dengan tetap menampilkan karakter desainnya; garis yang sederhana, fungsional, dan efisien. Dengan cepat, bangunan itu menjadi ‘anomali’ di tengah bangunan-bangunan rumah konvensional di dekatnya. Orang-orang yang lewat menduga ini sebuah kantor, tempat praktek dokter, atau bahkan gudang.
Ketersediaan infrastruktur penunjang sebuah wilayah akan menaikkan nilai properti di wilayah tersebut. Begitu pula dengan lokasi tempat rumah ini berada. Keberadaan jalan layang tol Bogor Outer Ring Road yang melintas di depan perumahan, menjadi indikasi besarnya potensi wilayah Tanah Sareal, di Barat Kota Bogor ini. Untuk menjawab perubahan itu, klien merasa harus melakukan sesuatu pada rumah miliknya yang sudah beberapa tahun belakangan disewakan. Ia ingin menjadikannya rumah yang multifungsi, ringkas, efisien, dan lebih berorientasi kepada kualitas hidup penghuninya kelak.


Renovasi rumah yang dibangun pada pertengahan tahun 80-an ini pun dimulai. Denahnya beberapa kali mengalami perubahan seiring kebutuhan penghuni-penghuni sebelumnya. Saat itu, demi mendapatkan ruang lebih banyak, nyaris seluruh lahan diubah menjadi ruangan. Hasilnya, rumah yang berada di lahan memanjang berukuran 6×23 meter ini terasa gelap, bahkan di siang hari. Begitu juga sirkulasi udara yang sangat kurang. Karena itu sang klien butuh sentuhan seorang arsitek yang akrab dengan rumah-rumah kecil yang biasanya memiliki masalah tersebut. Ia pun memilih Sontang Siregar yang dua tahun berturut-turut (2011 dan 2012) meraih IAI Award untuk kategori rumah dengan luas di bawah 200 meter persegi.

Tidak banyak perubahan layout yang dirancang Sontang. Dinding struktur utama di tengah bangunan selebar 6 meter ini dipertahankan. Namun dengan komposisi ruang yang jauh lebih baik, Sontang bisa menyelipkan satu kamar mandi lagi di antara deretan kamar tidur yang berada di satu sisi bangunan. Dua void dibuat sebagai cara memasukkan cahaya alami dan mengalirkan udara ke kamar tidur dan kamar mandi tadi.

Sisi lain bangunan yang juga selebar 3 meter berisi deretan ruang penerima, taman, ruang keluarga, ruang makan, dan dapur bersih. Keberadaan taman kering yang memisahkan area penerima dengan ruang keluarga membuat interior rumah terasa terang. Jauh berbeda dari kondisi rumah sebelumnya. Apalagi di bagian belakang juga ada taman kering lain, yang menjadi pemisah area service dengan area hunian. Dapur, gudang, area cuci, kamar mandi, dan kamar tidur pembantu berada di area ini.
Rumah ini memang hanya terdiri dari satu lantai. Namun rumah ini daftar ruang yang cukup untuk sebuah keluarga. Tiga kamar tidur, dua kamar mandi, ruang keluarga, ruang makan, dapur bersih, dapur kotor, gudang, area cuci, kamar tidur pembantu, kamar mandi pembantu, hingga carport dan taman kering lain sebagai halaman depan rumah.

Taman kering dipilih Sontang untuk meminimalkan perawatan yang harus dilakukan penghuni. Curah hujan kota Bogor yang tinggi pun tidak membuat arsitek lulusan Universitas Trisakti ini takut untuk mengekspos dinding-dinding bangunan, atau membiarkannya tanpa teritisan atap. Ia mengaku sudah memperhitungkan hal tersebut melalui pemilihan material-material seperti cat atau kusen aluminium yang tahan terhadap terpaan cuaca langsung.

Desain yang sederhana justru membuat rumah ini tampak menonjol di antara deretan rumah-rumah lain tanpa terkesan angkuh. Klien memang ingin menjadikan proyek ini sebagai pemicu bagi rumah-rumah lain di komplek ini untuk turut merespon perubahan cara dan gaya hidup masyarakat. Sebuah rumah bagi keluarga generasi millennial yang hidup dinamis, bekerja dari rumah, hanya butuh sedikit perabotan, lebih banyak traveling dibanding membeli benda, mengolah sampah domestiknya, dan berbagai cara hidup lain yang tidak umum dilakukan 30 tahun lalu. Klien sendiri memilih tinggal di rumah lamanya yang berjarak beberapa rumah dari situ, sementara rumah putih yang juga cocok menjadi kantor studio desain ini sedang menunggu pembeli yang tepat sebagai penghuni barunya.


Data Proyek
Lokasi : Tanah Sareal, Bogor.
Arsitek dan kontraktor : Sontang M Siregar
Luas Tanah : 141 M2
Luas Bangunan : +- 105 M2
Foto : Yudi Hertanto , Adon Amrin
Leave a Reply