Desainer interior Agam Riadi merancang rumah ini untuk klien sekaligus sahabatnya, perancang busana ternama, Sebastian Gunawan. Kecintaan sang klien akan karya seni membuat rumah ini terlihat layaknya galeri. Namun hal itu cukup ditampilkan di dalam, karena bagian luar rumah dibuat tidak menonjol supaya membaur dengan lingkungannya di kawasan Menteng yang rindang.
“Sebagai ruang peralihan luar ke dalam, Foyer langsung menginformasikan kepada orang yang datang bahwa pemilik rumah adalah seorang pecinta karya seni,” buka Agam Riadi yang mendesain interior rumah milik Sebastian Gunawan ini. Layaknya sebuah galeri seni, rumah ini pun memerlukan tata cahaya yang baik untuk mengekspos koleksinya. Maka Agam bekerjasama dengan lighting designer dari SSA Lighting, Ratna Darmawan, untuk memenuhi kualitas tersebut. Dengan teknik split level, lahan yang sebenarnya datar seolah menghasilkan ruang yang lebih banyak. Perbedaan level juga membedakan zoning dan hirarki antar area dan ruang-ruang.


Level berikutnya diisi dengan pantry, ruang makan dan Living Room. Dinding kaca transparan membatasi ruang-ruang bersama ini, namun tetap membuat mereka terasa luas. “Pemilik adalah orang yang gemar bersosialisasi. Kami dan beberapa teman sering kumpul-kumpul di sini,” tambah Agam Riadi. Sebagai salah seorang sahabat, Agam Riadi paham betul karakter Sebastian Gunawan. Hal ini diakuinya sangat membantu dalam proses penataan interior hunian perancang busana tersebut.



Di level selanjutnya ada zona semi privat yang diisi dua kamar tamu dan sebuah study room. Study room yang berada di samping kamar tamu termasuk ruang terpenting di rumah ini. “Saya memerlukan area yang luas untuk bekerja. Terkadang saya membawa banyak contoh bahan pakaian, menjejerkan atau mencocokannya. Beberapa karyawan juga membantu di sini, terutama menjelang deadline sebuah show,” jelas Sebastian Gunawan. Sebagai ruang tersibuk, study room dirancang memiliki view terbaik ke arah kolam renang. Vertical garden di samping kolam ternyata menjadi tempat singgah bahkan sarang bagi beberapa burung. Hewan-hewan kecil itu terkadang meluncur turun ke kolam renang untuk minum. Penataan cahaya apik yang dibuat Ratna Darmawan menambah asri view yang terlihat dari ruang kerja Sebastian Gunawan.

Sementara bagi teman atau kerabat yang singgah, Sebastian menyediakan dua kamar yang dirancang dengan tema interior yang mirip, oriental dan chino-series.


Level paling atas adalah zona privat. Di area ini hanya ada kamar tidur utama, kamar anak dan sebuah ruang duduk yang menghubungkan ke roof garden. Jalan menuju kamar utama berupa selasar dengan banyak karya seni di kedua sisinya. “Setiap karya seni memerlukan arah pencahayaan yang tepat. Saya menggunakan track-lighting pada selasar ini karena menurut pemilik, karya seni yang ada di sini akan sering berganti,” jelas Ratna Darmawan.

Kamar Tidur Utama berada di posisi paling belakang dari lahan untuk mereduksi polusi suara dari jalan di depannya. Bila kamar tamu dirancang dengan konsep dan tema tertentu, tidak demikian dengan ruang ini. Aksesori yang dipajang pun tidak banyak. Kamar yang cukup luas ini menggunakan tone warna lembut yang menenangkan. “Untuk kamar tidur, saya lebih mengutamakan kenyamanan dan fungsi karena saya menggunakannya setiap hari. Seandainya kamar saya menggunakan warna seperti kamar tamu, mungkin lama-lama malah saya tidak bisa beristirahat,” ujar Sebastian Gunawan tersenyum.


Leave a Reply