Jika sebelumnya Google membuka toko fisik pertama mereka di New York pada pertengahan Juni, kini giliran Apple yang mengambil gedung bersejarah sebagai toko mereka di tengah kota Los Angeles. Resmi dibuka 24 Juni, toko yang diberi nama Apple Tower Theatre ini dirancang oleh UK studio Foster + Partners pada gedung teater yang dibangun tahun 1927 oleh arsitek S. Charles Lee, dan sempat terbengkalai sejak 1988.
Apple adalah perusahaan yang identik dengan desain-desain modern dan cenderung minimalis pada produk-produk mereka. Namun bukan kali ini saja mereka memilih gedung bersejarah dengan arsitektur klasik sebagai toko yang ikonik. Mereka pernah melakukan sebelumnya di Roma dan Washington. Kini berlanjut di kota sebesar Los Angeles, kota yang identik dengan hiburan, seni, dan musik.
Gedung yang berada di persimpangan Eighth Street dan Broadway ini begitu mudah dikenali dengan menara jam yang menjulang di sudut bangunan. Apple memang ingin menjadi bagian dari sejarah kota ini dengan memilih gedung teater pertama yang memutar film dengan suara di Los Angeles. Warisan inovasi teknologi tersebut berlanjut ketika gedung ini menjadi tempat orang menemukan jajaran lengkap iPhone, iPad dan Mac, yang masing-masing produk tersebut telah mengubah proses pembuatan film, fotografi, dan musik modern. Apple menyebut hal ini sebagai cara mereka menghargai warisan kekayaan sejarah dari kota yang dianggap ibukotanya industri hiburan.

Dalam proyek ini, Apple berkolaborasi dengan ahli pelestarian terkemuka, seniman restorasi, dan Pemerintah Kota Los Angeles untuk melestarikan dan memulihkan keindahan dan kemegahan gedung yang dulu bernama Tower Theater ini dengan cermat. Bukan hanya pada hal-hal yang bisa dilihat seperti pembersihan fasad terakota dan pembangunan kembali kanopi di atas pintu masuk utama, konstruksi gedung ini juga telah mengalami peningkatan seismik, mengingat Los Angeles berada di wilayah rawan gempa.

Di balik pintu masuk ada aula besar yang dirancang dengan gaya Paris Opera House-nya Charles Garnier, lengkap dengan railing tangga dari perunggu yang mengembalikan kemegahannya. Tentu tidak boleh ketinggalan karpet merah yang membuat tangga terlihat mewah.

Di tengah bangunan terdapat ruang luas yang disebut Forum. Layar lebar tergantung pada dinding yang dulunya tempat layar pertunjukkan terpasang. Balkon asli tempat penonton dulu berada dipertahankan. Apple berencana menggunakan ruang tersebut sebagai auditorium untuk kegiatan harian seperti lokakarya keterampilan, juga presentasi dari pembuat film dan musisi lokal.

Sementara deretan kursi penonton kini menjadi area Genius Bar, layanan gratis untuk para pengguna produk Apple.
Hasil kerja keras para pihak yang terlibat dalam restorasi bisa dilihat dari suksesnya mengembalikan jendela kaca patri dengan susah payah. Keistimewaan kaca patri ini ada pada pola fleur-de-lis yang unik dengan strip film seluloid melingkar dan strip ungu yang hanya ditemukan pada film suara generasi awal. Lukisan langit biru berawan yang melengkung di atas ruang tengah sekilas terlihat bagai skylight yang tembus pandang ke langit sungguhan.


Leave a Reply