Desainer François Hurtaud membuat sebuah karya yang meniru siklus metabolisme di alam. Karya yang diberi nama ‘Eva’ ini terdiri dari dua komponen, aquarium dan pot. Cara kerjanya mirip dengan rakit apung yang pernah diterapkan suku Aztec ribuan tahun yang lalu. Tapi sepertinya Eva jauh lebih menarik untuk dipajang sebagai dekorasi pada interior rumah anda.

François Hurtaud adalah pria Perancis yang membuka biro desainnya di Hong Kong. Dengan keahlian desain multidisiplin yang dimilikinya, ia merancang Eva bukan sekadar untuk dekorasi ruangan. Bagian atas yang berupa pot, bukan hanya bisa ditanami dengan tumbuhan cantik seperti Aglaonema, Lili Paris (Chlorophytum comosum), atau Oxalis triangularis, namun juga cocok untuk ditanami beragam sayuran atau tumbuhan rempah untuk keperluan sehari-hari. Lalu mengapa perlu ada aquarium di bawahnya?

Suku Aztec dulu menanam pada rakit yang mereka apungkan di permukaan danau. Dengan prinsip yang mirip, tanaman pada bagian pot Eva akan memperoleh gizi dari air dalam aquarium di bawahnya. Bagaimana air tersebut bisa tetap bernutrisi? Ikan! Inilah pebedaan utama aquaponik dan hidroponik.
Eva memanfaatkan kotoran ikan dari dalam air untuk menutrisi tanaman di atasnya. Kotoran ikan yang mengandung ammonia dipompa ke media tanam di atasnya. Bakteri di media tanam mengubah ammonia menjadi nitrit, dan akar memecah nitrit menjadi nitrat yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman. Kemudian air yang sudah tidak mengandung ammonia kembali turun ke aquarium, dengan membawa banyak nutrisi yang bisa jadi sumber makanan bagi ikan.
Eva dirancang menjadi dua bagian, pot dan aquarium yang berbagi sumber cahaya LED yang sama untuk menunjang kehidupan ikan dan tanaman. Lampu LED ini sekaligus menjadi penerangan dekoratif bagi interior. Eva juga dilengkapi dengan aplikasi (smartphone) yang bisa mantau kesehatan tanaman dan aquarium, mengatur tingkat kecerahanpencahayaan, hingga pengaturan konsumsi energi yang lebih hemat.



Leave a Reply