Sebuah rumah unik berada di kawasan hunian yang tenang di Sangenjaya, Tokyo. Bentuknya mengingatkan kita pada bunker di masa perang dunia, didominasi oleh beton dengan sedikit bukaan untuk mengintip keberadaan pihak lawan. Namun di rumah ini, bukaan itu menjadi jalan masuknya cahaya sehingga interior rumah tidak menjadi gelap.
Suppose Design Office merancang rumah ini untuk klien mereka, pasangan yang memelihara seekor kucing dan tampaknya sangat mementingkan privasi mereka, atau kucing mereka. Jika kita melihat dari luar, sepertinya ruang di dalam akan gelap dan sempit. Ternyata tidak demikian. Sejak melewati pintu masuk, kita langsung bisa melihat bahwa rumah ini cukup lega dan tidak segelap yang dibayangkan.

Skylight yang terlihat dari luar ternyata berada tepat di atas selasar jalan masuk. Itu cukup mengagumkan, bagaimana si desainer mampu dengan tepat menempatkan bukaan untuk jalan masuk cahaya sekaligus udara tanpa mengorbankan privasi penghuni.
Luasan rumah ini tidak besar, hanya 54,92 meter persegi. Biro desain asal Hiroshima yang juga memiliki kantor di Tokyo ini merancangnya tanpa kolom-kolom demi menghadirkan kesan yang lebih luas. Interiornya tidak melulu beton seperti fasad rumah. Elemen kayu cukup banyak digunakan demi mengimbangi kesan dingin dan monoton dari bidang beton.


Satu lagi keunikan rumah ini adalah letak kamar tidur yang berada di lantai dasar, tepat setelah selasar di balik pintu masuk. Memang masih ada pintu geser yang bisa memisahkan area kamar dari selasar, namun hal ini agak kurang umum. Biasanya, pada rumah kecil yang susunan ruangnya ke atas, lantai terbawah adalah area semi privat seperti ruang keluarga, dapur, atau ruang makan. Di ‘Rumah Bunker’ justru sebaliknya. Living room, dapur, dan ruang makan berbagi area di lantai paling atas.


Dengan tampilan bunker-nya yang tidak biasa, rumah ini justru terasa membaur dengan lingkungan sekitarnya. Seolah-olah ia punya kemampuan berkamuflase untuk membaur, walau sebenarnya sangat berbeda.

Leave a Reply