Skye Suites Green Square adalah hotel apartemen terbaru dari Crown Group, pengembang properti terkemuka asal Australia. Sebuah karya yang sekali lagi mengesahkan konsistensi dan komitmen Crown Group untuk selalu menghasilkan produk terbaik. Bisa dikatakan, “what you see is what you get”, adalah kalimat paling tepat untuk menggambarkan Skye Suites Green Square yang menjadi bagian dari Infinity, bangunan ikonik karya arsitek Koichi Takada. Jika anda terpukau dengan bentuk bangunannya, maka anda akan terpukau dengan apa yang akan anda alami saat menjadi tamu di Skye Suites Green Square, Sydney.
Skye Suites berawal dari visi sang pendiri dan CEO Crown Group, Iwan Sunito. Pria asal Indonesia ini ingin mewujudkan karya yang merupakan kombinasi sempurna antara fleksibilitas serviced apartment dengan pelayanan hotel bintang lima. Tidak cukup sampai di situ, karya tersebut harus punya bentuk terbaik secara desain arsitektur dan interior. Maka Iwan Sunito kembali bekerjasama dengan Koichi Takada, Arsitek yang juga merancang Skye by Crown Group dan Arc by Crown Group, dan memperoleh berbagai penghargaan. Hasilnya, Infinity mengikuti jejak pendahulunya dengan meraih penghargaan World’s Best Project pada perhelatan Annual Property Council tahun 2017.
Dalam merancang Infinity, gedung tempat hotel Sky Suites Green Square berada, Koichi Takada bukan semata-mata ingin membuat bentuk yang keren. “Bentuk yang ikonik tersebut dihasilkan dari pengembangan analisa desain demi kesesuaian dengan lingkungan seperti, merespon arah sinar matahari, menjalin hubungan dengan bangunan sekitarnya, dan benar-benar membuka vista bagi masyarakat yang tinggal disekitar Infinity. Bentuk lingkarannya membawa lebih banyak cahaya matahari ke taman publik di bawah, sehingga menjadikannya tempat yang lebih menyenangkan. Jadi bentuk yang ikonik ini hanyalah hasil dari ‘dialog’ dengan lingkungan, konteks, dan tetangga di sekitar lahan,” jelas Koichi Takada.
- Konstruksi Infinity melibatkan proses mengangkat dan merakit 370 item baja struktural setinggi 54 meter di udara. Bagian baja terbesar memiliki berat 63 ton dan membutuhkan waktu 10 jam untuk memasang baut ke posisinya.
Bahkan gradasi bentuk massa bangunan Infinity ini dirancang dengan cermat untuk memberikan lebih banyak sinar matahari kembali ke perpustakaan dan pelataran Green Square yang ada di bawahnya. Jadi keberadaan Infinity tidak mengganggu ruang perpustakaan utama yang berada di bawah tanah dan sebagian besar mengandalkan skylight untuk penerangan alami.
Sementara dampaknya ke dalam bangunan Infinity bisa dirasakan pada tiap unit kamar Skye Suites Green Square. “Saat mengembangkan SKYE Suites Green Square, kami ingin membuat hotel yang dirancang dengan standar kesehatan yang lebih baik dengan area yang luas, pemandangan 360 derajat ke lingkungan luar, dan akses ke elemen alam yang tenang seperti sinar matahari dan udara segar. Suites yang besar, tata letak terbuka, kaca setinggi langit-langit, dan balkon terbuka adalah elemen arsitektur penting untuk mencapai hal ini,” jelas Iwan Sunito.
Bentuk bangunan yang aerodinamis menarik udara ke arah taman tengah / pelataran, sehingga menghasilkan ventilasi alami melalui perbedaan tekanan udara. Dampaknya, kamar-kamar di Skye Suites Green Square pun punya sirkulasi udara yang baik, yang sangat penting untuk kesehatan orang di dalamnya. Kelebihan inilah yang membuat Skye Suites Green Square yang memiliki variasi luasan kamar 46 m2 hingga 116 m2 ini tetap punya okupansi cukup tinggi bahkan di masa pandemi seperti sekarang, terlepas dari penerapan protokol kesehatan yang ketat serta jumlah kasus COVID 19 yang memang sedikit di Sydney. Pada akhir pekan, kamar-kamar di Skye Suites Green Square bisa terisi penuh.
Ternyata Koichi Takada juga merancang bangunan ikonik di tepi Pantai Utara Jakarta.
“SKYE Suites Green Square telah dirancang tidak hanya untuk kebutuhan tamu kami saat ini, tetapi juga untuk kebutuhan mereka di masa depan. COVID telah dengan cepat memunculkan keinginan dan kebutuhan akan fitur-fitur futuristik seperti lebih banyak ruang, elemen alami, dan pengalaman menyeluruh langsung di ujung jari Anda. Ideologi tentang oasis perkotaan yang berarti kami menghadirkan segalanya dengan benar kepada para tamu,untuk menciptakan lingkungan yang tidak ingin mereka tinggalkan. Saya yakin ini adalah sebuah tren hotel yang akan menjadi keharusan di masa depan,” urai Iwan Sunito.
Animo besar pengunjung datang ke Skye Suites Green Square tentu bukan semata karena arsitekturnya yang istimewa. Desain interior hotel apartemen dengan 90 unit premium suites ini mampu memberikan pengalaman ruang yang membuat betah tamunya. Interior Skye Suites Green Square dirancang oleh Juliet Ashworth, Direktur Kreatif dari biro desain CHADA, sebuah firma arsitektur interior yang dikenal secara internasional mengkhususkan diri pada desain hotel dan resor mewah.
Juliet memilih perabot dengan tekstur yang kaya untuk dipadukan dengan warna palet navy, indigo, arang, dan oatmeal. Sebagai aksen, Juliet memilih elemen kuningan (brass) yang dipoles, serta finishing krom pada lampu. Wallpaper khas Philip Jeffries menambah suasana dengan melalui motif awan dan bunga bakung emas.
Penthouse mewah dari Crown Group ini punya pemandangan spektakuler ke Sydney Harbour.
Skye Suites Green Square juga dilengkapi dengan banyak fasilitas penunjang seperti beragam pilihan restoran, convenience store, klinik, hingga convention center. Aksesibilitasnya sangat mudah karena Skye Suites Green Square terhubung secara langsung dengan Stasiun Kereta Green Square di bawah tanah, dan hanya berselang satu stasiun untuk sampai ke Stasiun Bandara domestik, dan satu stasiun lagi ke bandara internasional.
Jika para pelancong di masa kejayaan kartu pos dan kamera roll film mengenang liburan mereka di kota Sydney dengan Harbour Bridge dan Opera House, maka tanpa mengurangi hormat terhadap dua bangunan hebat tersebut, pelancong di zaman instagram dan kamera ponsel layak mengenang Sydney melalui Infinity. Apalagi setelah mereka merasakan pengalaman tinggal di dalamnya, menikmati oasis kemewahan dari Skye Suites Green Square di tengah kota Sydney.
dsgntalk 