Sebuah bagian kecil dari Jakarta ini tidak pernah kehabisan tempat-tempat menarik. Apalagi untuk urusan perut, Kemang adalah salah satu tujuan favorit warga Jakarta. Queenshead menjadi bagian dari area yang tidak pernah tidur ini sejak hampir lima tahun lalu.

Fasad bangunan yang unik mampu mencuri perhatian di antara keramaian Kemang. Namun yang menurut kami lebih spesial ada di bagian dalamnya. Pencahayaan yang redup membuat mata harus beradaptasi sejenak saat masuk ke dalam Queenshead di siang hari. Selanjutnya adalah rasa kagum terhadap desainer yang merancang interior restoran dan bar ini. Setiap sudut ruangan memiliki detail menarik yang membutuhkan usaha lebih dalam pembuatannya.

Konsep interior Queenshead adalah ‘handmade‘. Sebagian besar komponen interior di tempat ini adalah hasil buatan tangan, bukan produk yang bisa dipesan di pabrik. Konsep DIY semakin menarik karena didukung dengan komitmen untuk menggunakan material khas Indonesia, pada ‘british lounge’ ini. Hal itu juga berlaku untuk bahan-bahan makanan yang sebagian besar menggunakan bahan-bahan lokal berkualitas. Detail yang dihasilkan dari konsep handmade terasa sejak pertama kali masuk melalui reception area. Lampu dekoratif di atas area ini ibarat pemanasan bagi pengunjung agar bersiap dengan detail lainnya.

Restoran yang cukup luas ini bisa dibagi menjadi beberapa area dengan gaya yang berbeda. Ada area sofa, bar, dining table, dan sebuah area yang dijuluki ‘bowling alley’ karena bentuknya yang memanjang. ‘Bowling alley’ yang punya atap transparan di atasnya membuat area ini paling terang pada siang hari.

Tembok biru berpadu dengan mosaik tegel bergaya vintage menghasilkan kombinasi yang unik. Area outdoor di bagian belakang restoran juga tidak kalah menarik. Permainan pola susunan batu bata menjadi detail yang diekspos pada bidang dinding luar.

Anyaman rotan yang dibuat berbentuk segitiga, disusun untuk menutup sebagian bidang dinding dan atap. Kolom-kolom ditutup dengan potongan-potongan kayu yang berkesan kasar.

Pada area lain, ada ceiling yang luas dan melengkung ke arah bar dan dapur, membuat bentuk detail anyaman dengan skala besar.

Pencahayaan yang dramatis membuatnya terlihat semakin elegan. Walau bisa dibagi menjadi beberapa area, semuanya berada dalam satu ruang besar. Bahkan pada sebuah acara yang pernah dihelat, restoran ini mampu menampung hingga 500 orang.


Leave a Reply