Pengembang properti asal Australia, Crown Group memperlihatkan proposal desain proyek pertama mereka di Indonesia yang dirancang oleh arsitek Koichi Takada. Proyek yang dirancang di wilayah pantai utara Jakarta ini rencananya akan memuat delapan menara yang tersebar di lahan seluas 5 hektar, yang terinspirasi gugusan pulau-pulau di Nusantara.
Kolaborasi Crown Group dan arsitek Koichi Takada tampaknya akan berlanjut ke proyek mereka di Indonesia. Koichi Takada telah merancang beberapa proyek Crown Group di Australia, termasuk bangunan yang akan rampung dalam waktu dekat dan diprediksi menjadi ikon baru kota Sydney, Infinity by Crown. Kecocokan visi antara CEO Crown Group, Iwan Sunito, dengan Koichi Takada adalah soal bangunan ikonis. Bukan bangunan dengan desain bagus, tapi bangunan dengan desain luar biasa. Termasuk pada proyek mereka di Ancol, Jakarta Utara ini. “Koichi tidak membuat bentuk-bentuk aneh yang mengagetkan untuk dilihat. Desainnya berangkat dari kontekstualitas dengan lokasi yang kemudian dieksekusi dengan baik, sehingga terlihat luar biasa,” ungkap Iwan Sunito tentang desain proyek ini.

Koichi Takada menjelaskan bahwa inspirasi desainnya datang dari banyak hal di Indonesia. Dari mulai gugusan pulau-pulau karang di Raja Ampat Papua, Green Canyon di Pangandaran, hingga sawah terasering di Bali. Hasilnya adalah desain yang organik dengan delapan menara tidak tipikal yang tersebar di lahan seluas sekitar 5 hektar.

Proyek ini nantinya akan didominasi fungsi hunian dengan beragam fasilitas gaya hidup kawasan tepi laut. Jika melihat orisinalitas desain yang berpotensi jadi ikon kota Jakarta dan nilai proyek yang sangat besar, tidak salah jika sebagian orang menganggap proyek ini dibuat bagi kalangan menengah ke atas saja. Sampai kemudian pada pertemuan ini Iwan Sunito mengungkapkan keinginannya membuka akses bagi publik untuk menikmati kawasan yang nantinya sudah tertata ini. “Saya ingin membuka akses kawasan ini agar orang-orang dari luar bisa ikut menikmati keindahan bangunan, kawasan, dan laut yang mereka miliki. Karena kebanyakan pantai di Jakarta itu eksklusif. Tapi saya harap proyek ini nantinya menjadi tempat orang berkumpul, bersosialisasi, dan berinteraksi di kawasan yang nyaman dan tertata dengan baik,” jelas Iwan Sunito. “Kapan terakhir kali Indonesia punya bangunan kelas dunia?” tambahnya bertanya.
