Istanbul, Turki, bakal punya satu lagi bangunan ikonik selain Hagia Sofia. Namanya Istanbul Çamlıca TV and Radio Tower. Arsiteknya Melike Altınışık, pendiri Melike Altınışık Architects (MAA). Ia memenangkan sayembara desain gedung ini pada 2011, namun proses groundbreaking baru dimulai Oktober 2015. Menara setinggi 369 meter persegi ini rencananya akan resmi dibuka pada akhir 2019.
Menara telekomunikasi ini nantinya akan menggabungkan sekitar 125 broadcasting transmitter dalam satu struktur baru, menggantikan menara-menara sebelumnya yang justru menjadi polusi visual di lahan berbukit ini. Seratus empat puluh lima meter tiang baja pada bagian atas menara didukung oleh struktur inti beton setinggi 203 meter. Bentuk arsitektural ini menggabungkan keanggunan dan keindahan dengan matematika dan geometri, yang dengan itu memungkinkan setiap ruang-ruang yang bisa dihuni menempel dengan inti menara. Pada awal April lalu, seluruh konstruksi ini sudah mencapai ketinggian total, 369 meter (589 meter di atas permukaan laut). Proses wind testing dilakukan untuk memastikan Çamlıca TV and Radio Tower stabil secara keseluruhan terhadap pengaruh angin, dan hasilnya digunakan untuk pengembangan desain fasad yang unik, lalu pengaruh beban fasad tersebut terhadap (konstruksi) inti menara.
Çamlıca TV and Radio Tower dirancang agar terlihat seperti bergerak berirama ketika orang-orang melihatnya dari berbagai sudut yang berbeda, serta menjadi simbol pertumbuhan Istanbul sebagai megacity. Sebagai bangunan yang akan menjadi ikon kota, Çamlıca TV and Radio Tower akan menampung kebutuhan tempat wisata. Nantinya ada restoran dua lantai yang menghadirkan pemandangan 360° dan dek observasi untuk pengunjung melihat seluruh kota Istanbul dari ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.

Akan ada pula public foyer, cafe, ruang eksebisi dan mediatec area di dalam podium menara. Dua buah lift yang berada di masing-masing sisi menara akan memberi pengalaman perjalanan vertikal setinggi 180 meter kepada para pengunjung Çamlıca TV and Radio Tower. Satu sisi menghadap ke daratan dan sisi lainnya menghadap ke Laut Hitam.


“Menara yang unik ini menuntut penerapan teknologi dan teknik terkini, baik dari desain arsitekturnya maupun metodologi konstruksi yang digunakan. Jadi semua perencanaan arsitektur dan pemilihan material juga dilakukan berdasarkan hal tersebut,” jelas Melike Altınışık, yang pernah bekerja sebagai Lead Architect di biro Zaha Hadid Architecs di London, selama enam tahun. Ia juga masuk dalam daftar ‘Europe 40 Under 40’ pada tahun ini. ‘Europe 40 Under 40’ adalah sebuah penghargaan dua tahunan yang memilih arsitek dan desainer muda di Eropa, yang dianggap akan punya pengaruh pada ruang hidup, lingkungan kerja, perkotaan, dan pedesaan di masa depan.

Pak…. Bayarin ke turki paaaakk
LikeLiked by 1 person
Ini aja saya masih jaga lilin bu
LikeLike