Ada tipologi tertentu yang membedakan rumah peristirahatan saat liburan dengan rumah tinggal sehari-hari. Di Rusia, ‘country cabin’ seperti itu biasanya punya kulit beruang sebagai karpet di lantai atau kepala rusa menggantung di dinding. Tapi arsitek lulusan European Institute of Design di Milan ini punya cara lain yang jauh dari hal-hal klise semacam itu.
Olesia Sitnikova tidak menuangkan ide-idenya sendiri pada proyek seluas 1200 meter persegi ini. Komunikasi dengan klien adalah hal penting yang ia suka. “Setiap proyek adalah petualangan baru bagi saya. Kami saling berkomunikasi dan mencari hal-hal baru yang menarik,” ujar Olesia Sitnikova dalam wawancara dengan brand furnitur asal Portugal, Boca do Lobo. “Klien memegang peranan penting. Visi dan kepercayaan mereka kepada kami merupakan pondasi utama proyek ini. Jadi bukan hanya soal bagaimana menampilkan perkembangan desain Rusia dan jasa desainer, tapi bagaimana kami mengubah dunia si klien itu sendiri,” tambahnya.
Desain interior rumah ini didikte oleh arsitekturnya. Balok pemikul, railing balkon, dan ceilingnya yang miring, merupakan hal-hal yang tidak diubah. “Kami berusaha keras untuk menghadirkan interior sebuah ‘country house’ yang mengikuti tren modern dengan membuat ruang yang hangat dan cosy yang dipenuhi material alami. Kami menggunakan banyak kayu pada interior, dinding, lantai, dan beberapa bagian di langit-langit,” jelas Olesia Sitnikova.
“Saya berpegang pada batasan gaya klasik yang mementingkan proporsi, simetri, dan penggunaan warna tertentu. Lalu saya menerapkan gaya eklektik, menggabungkan beberapa gaya interior dalam interpretasi modern. Tidak terpaku gaya pada periode tertentu, sesuai untuk kini dan nanti,” jelas Sitnikova. Maka desainer pendiri biro Arch.Predmet Interior Design Studio ini memilih untuk menggunakan banyak perabot dari salah satu brand kesukaannya, Boca do Lobo. “Furnitur mereka bisa menjadi objek seni kontemporer tanpa harus kehilangan fungsinya. Meja tetap meja, kabinet berfungsi sebagai kabinet, tapi wujud mereka sangat tidak biasa,” tambahnya. Satu yang ia sebut adalah Pixel Cabinet. Saking sukanya, Sitnikova mengulang warna finishing kabinet tersebut pada bagian-bagian lain rumah ini.

Leave a Reply