mEMBINGKAI DI KIRI SOCIAL BAR

Social Bar disini berarti bar untuk bersosialisasi. Bukan bar yang melakukan kegiatan sosial dengan menyantuni fakir miskin dan anak terlantar yang seharusnya dipelihara oleh negara. Karena jarang menantang udara malam di Bandung yang dingin, saya mengunjungi KIRI di pagi hari, sekitar pukul 9. Tentu saja bar ini masih tutup. 

KIRI SOCIAL BAR - BANDUNG - ARSITEK
Garis desainnya tegas dan jelas. Begitu juga dengan penyajian material yang digunakan. (Foto : Adon Amrin – https://www.instagram.com/adonamrin/)
KIRI SOCIAL BAR - BANDUNG - ARSITEK
Layaknya perlukis, sang arsitek mencantumkan nama di salah satu sudut karyanya. (Foto : Adon Amrin – https://www.instagram.com/adonamrin/)

Sembari menunggu bar buka untuk melayani makan siang, saya menunggu di dalam sambil menikmati interiornya yang menurut saya menenangkan, sangat pas dengan cuaca hujan di pagi itu. Di MIMITI Coffee yang berbagi halaman yang sama dengan KIRI, suasananya lebih hidup. Beberapa tamu sudah menikmati kopi paginya. Tamu-tamu inilah yang mengubah suasana interior KIRI. Mereka melintasi jalan masuk di samping gedung, sehingga jendela-jendela besar ini menjadi ‘bingkai’ bergaya modern. Bingkai lebar memanjang dengan dekorasi kursi rotan dan lampu gantung.

KIRI SOCIAL BAR - BANDUNG - ARSITEK
Jendela memanjang sejajar jalan masuk yang akan dilalui tamu MIMITI Coffee dan KIRI. (Foto : Adon Amrin – https://www.instagram.com/adonamrin/)
KIRI SOCIAL BAR - BANDUNG - ARSITEK
Jendela memanjang seperti ini menghasilkan cahaya di area sekitarnya dan membiarkan dinding semakin gelap ke arah atas. (Foto : Adon Amrin – https://www.instagram.com/adonamrin/)
KIRI SOCIAL BAR - BANDUNG - ARSITEK
Framing the backyard (Foto : Adon Amrin – https://www.instagram.com/adonamrin/)

Kesenangan bertambah ketika kunjungan saya berlanjut bincang-bincang sambil makan siang dengan salah satu pemilik KIRI, Alvin – seorang desainer grafis, dan sang ayah – arsitek lulusan UNPAR yang merancang bangunan ini. Seperti orang-orang kreatif lain yang pernah saya temui di Bandung, keduanya sangat rendah hati dan tidak segan berbagi ilmu dari pengalaman mereka. Serius. Saya mengatakan ini bukan karena makan siang gratisnya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑

%d bloggers like this: